Uncategorized

Relokasi Pedagang Pasar Cabenge Hanya Janji, Pemilik Ruko Resah

299
×

Relokasi Pedagang Pasar Cabenge Hanya Janji, Pemilik Ruko Resah

Sebarkan artikel ini

Soppeng-Breakingsulsel.com.id 

Relokasi pedagang di depan ruko Pasar Cabenge hingga kini masih sebatas janji. Hampir sebulan pasca kunjungan Bupati Soppeng yang menginstruksikan pemindahan pedagang ke dalam pasar, kenyataannya aktivitas jual beli di depan ruko tetap berlangsung seperti biasa.

Pantauan kontributor Majalah Pro.co.id, sebagian pedagang memang sudah sadar diri dan masuk berjualan di dalam pasar, namun sebagian lainnya masih bertahan di depan ruko. 

Kondisi ini memicu ketegangan antara pemilik toko dan pedagang. Bahkan, beberapa pedagang mengklaim telah membeli area di depan ruko sehingga merasa bebas berjualan sesuka hati.

Ramlan, salah seorang pemilik toko yang ditemui wartawan, mengaku sangat resah dengan keberadaan pedagang di depan rukonya.

“Kami sudah lama menahan diri. Pedagang di depan toko tidak hanya mengganggu dengan musik keras, tapi juga seenaknya membuang sampah sembarangan. Kalau dibiarkan, ini bisa memicu konflik,” ungkapnya.

Ramlan menambahkan, seharusnya pedagang yang mengaku membeli lahan sudah menempati tempat yang telah disediakan di dalam pasar.

 “Hanya ada satu pedagang pakaian yang masih ngotot di depan ruko. Sisanya penjual sembako dan sayur, mereka sebenarnya menunggu untuk direlokasi ke tempat baru,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang sembako dan sayur yang enggan disebutkan namanya menyatakan siap direlokasi. 

Namun, ia berharap pemerintah juga memperhatikan akses distribusi barang ke dalam pasar.

“Kami siap pindah, tapi kalau sudah masuk ke dalam pasar, aksesnya tolong dibersihkan. Mobil pengangkut barang harus bisa masuk lewat pintu barat agar distribusi tidak terhambat,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada langkah nyata dari pemerintah untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan di depan ruko. 

Warga dan pemilik toko berharap relokasi segera direalisasikan agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.

(**Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page