Soppeng -Breakingsulsel.com.id
Gelombang protes terus menggema terkait pungutan biaya pendaftaran turnamen bulu tangkis yang digelar APDESI Kabupaten Soppeng di Gedung KONI selama tiga malam berturut-turut.
Ketua Lembaga Pemantau Korupsi Dan Aparatur Negara (LPKN) Soppeng, Alfred Surya Putra Pandu, angkat bicara lantang.
Ia mendesak Inspektorat melakukan audit menyeluruh atas dana pendaftaran yang dipatok antara Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per desa.
Menurut Alfred, audit ini mutlak dilakukan untuk memastikan transparansi dan menelusuri ke mana saja dana dari turnamen yang diikuti 49 desa tersebut mengalir.
“Saya mencium aroma tak sedap. Jangan-jangan ada oknum yang ikut bermain dan menikmati aliran dana dari pendaftaran turnamen ini,”sindir Alfred, Rabu (16/7).
“Kalau terbukti ada unsur pidana, jangan ragu untuk menyeret pelaku ke ranah hukum. Ini soal keadilan dan hak masyarakat,” imbuhnya dengan nada tegas.
Upaya wartawan untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak panitia turnamen hingga kini menemui jalan buntu.
Hingga berita ini naik cetak, pihak penyelenggara belum memberikan keterangan resmi.
Nomor kontak Ketua Panitia Pelaksana yang berulang kali dihubungi tak kunjung aktif.
Alfred memastikan LPKN akan terus mengawal persoalan ini dan mendesak Inspektorat serta aparat penegak hukum tidak tutup mata terhadap dugaan permainan kotor dalam gelaran olahraga tersebut,Ini bukan sekadar soal olahraga.
Ini juga soal integritas,Jangan sampai publik kehilangan kepercayaan.
Catatan Redaksi: Dalam menyusun berita ini, wartawan telah berupaya untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak panitia turnamen hingga kini menemui jalan buntu. Hak jawab tetap terbuka dan akan dimuat pada kesempatan berikutnya Dan Bisa Mengirimkan Hak Jawab Di Nomor Redaksi 0895-3211-24497.