SOPPENG, Breaking SulSel -- Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Makassar bekerjasama Dinas Pariwisata,
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng menggelar kegiatan pelatihan Desa
Wisata (Daswita) yang dilangsungkan di Aula Kantor Gabungan Dinas Kabupaten
Soppeng Jalan Salotungo Watansoppeng, Senin (15/5/2023).
Kegiatan dibuka oleh
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng
Dra.Suriasni, M.Pd.
Pelatihan ini akan
berlangsung selama 4 hari mulai, tanggal 15 Mei hingga 18 Mei 2023.
Peserta dalam
kegiatan pelatihan Daswita ini sebanyak 30 Orang dari 11 Desa Wisata yang ada
di kabupaten Soppeng.
Ketua panitia yang
juga Widyaiswara balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi makassar Kemendes PDTT, Yanni Perawati Bunoto dalam
laporannya mengatakan, Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendorong
berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa melalui wisata, ungkapnya.
Selain itu juga untuk
meningkatkan kreavitas dan peluang di bidang pariwisata dan usaha ekonomi
produktif yang dapat mendukung kepariwisataan, tuturnya.
"Juga dapat
mendorong berkembangnya usaha mikro informal untuk penyerapan tenaga kerja bagi
masyarakat di desa wisata.
Tidak hanya itu namun
juga untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, serta berbagi
pengalaman dalam membangun dan mengembangkan sektor pariwisata di lingkup desa
di wilayah Kabupaten Soppeng, tandasnya.
Sementara itu, Kepala
Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng, Suriasni dalam
kesempatan kegiatan pembukaan itu mengandung bahwa, "Pembangunan
kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku
kepentingan di bidang pariwisata.
"Masyarakat
adalah salah satu unsur penting bersama sama dengan pemerintah dan kalangan
usaha/swasta yang bersinergi melaksanakan dan mendukung pembanguan
kepariwisataan, terang Suriasni.
"Peran
masyarakat adalah sebagai subjek dan juga penerima manfaat pengembangan wisata,
untuk itu dibutuhkan dukungan masyarakat dalam meraih keberhasilan jangka
panjang pengembangan kepariwisataan, katanya.
"Untuk itu
dibutuhkan proses dan pengkondisian untuk mewujudkan masyarakat yang sadar
wisata, ungkap Suriasni.
Menurutnya,
"Salah satu model pembangunan pariwisata yang mengkolaborsikan fungsi
pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku adalah pengembangan desa wisata.
"Pengembangan
desa wisata mendorong berbagai upaya untuk melestarikan dan memberdayakan
potensi budaya dan kearifan lokal yang ada di masyarakat, paparnya.
"Konsep
pengembangan desa wisata adalah menjadikan desa sebagai sebuah destinasi
pariwisata, jelas Kadis Disparpora Suriasni.
Dikatakannya,
"Pengembangan desa wisata berjalan begitu pesat dan menyebar di hampir
seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
"Dengan memegang
nilai-nilai luhur yang tertanam dalam keseharian masyarakat lokal maka desa
wisata diharapkan dapat berkembang secara mandiri dengan tetap mengusung
semangat kebersamaan khas masyarakat desa, Pungkasnya.
Dapat diketahui
bahwa, Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng telah menetapkan 5 desa wisata yani,
Desa Mattabulu, Desa Citta, Desa Timusu,Desa Lompulle dan Desa BuluE, sebut
Suriasni.
"Pada kesempatan
ini kami menyampaikan selamat kepada Desa Mattabulu yang telah berhasil
menduduki urutan 300 dan desa Lompulle yang telah berhasil menduduki urutan 500
dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia, ucapnya.
"Mari kita
dukung bersama, semoga ini menjadi pendorong kebangkitan pariwisata di
Kabupaten Soppeng khususnya pariwisata yang ada di desa.
"Semoga dengan
adanya pelatihan ini bisa menumbuhkembangkan pariwisata yang berbasis
masyarakat dan berkelanjutan di Kabupaten Soppeng.
"Dengan kegiatan
ini, tentunya diharapkan potensi pariwisata kabupaten soppeng dapat berkembang
dengan baik, imbuhnya.
"Saya berharap
para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, mulai dari awal hingga
selesai.
"Selepas masa
pelatihan para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh
selama pelatihan ini ke lingkungan desa tempat peserta berdomisili, sehingga di
masa yang akan datang potensi wisata yang ada di kabupaten soppeng mampu
bersaing hingga tingkat nasional dan berpengaruh banyak di segala sector
kehidupan masyarakat Soppeng, pungkasnya.
Turut hadir Pelatih
dari Balai Pemberdayaan Masyarakat dan desa tertinggal.(**)