Agus PH Rauf Sebut Kondisi PDAM Soppeng Butuh Sumber Air Baku yang Baru

admin
0

 


SOPPENG, Breaking SulSel  — Terkuak kondisi air PDAM kabupaten Soppeng saat ini dinilai kurang bagus bahkan sebagian kalangan menilai keruh.


Hal itu terungkap dalam diskusi group WhatsApp, informasi publik.


Terkait hal itu, pengawas PDAM A Agus PH Rauf, SE angkat bicara.


Kata Agus PH Rauf sebagai kesimpulan bahwa, Kondisi PDAM saat ini memang butuh sumber air baku yang baru, tuturnya. Selasa (11/4/2023).


Menurutnya, Ompo, POTTINGENG dan LEMBA tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan air pelanggan PDAM di wilayah kota, terangnya.


"Apalagi OMPO, biaya operasionalnya sangat tinggi, untuk listrik saja butuh biaya kurang lebih Rp. 100 juta per bulannya, tandasnya.


"Dan tanggung jawab pengadaan sumber air baku yang baru ini ada pada pemerintah apakah itu pemerintah pusat, provinsi dan daerah, tutur Agus.


"Sementara PDAM tanggung jawabnya ada di wilayah pengelolaan, jelasnya.


Dikatakannya, "Pemerintah Kabupaten Soppeng sudah mencoba mencari sumber air baku yang baru dan sesuai hasil survey Sungai Ara dengan kemampuan kurang lebih 200 liter per detik cocok untuk mensuplay kebutuhan air bersih warga di wilayah perkotaan apalagi air dari sungai Ara ini bisa dialirkan ke kota dengan sistem Gravitasi tanpa listrik, bebernya.


Diakui Agus PH Rauf bahwa Gambar dan rencana instalasinya sudah selesai, sayang sekali investasi yang diperlukan sangat besar, kurang lebih Rp. 50 milyar, masih butuh waktu untuk mewujudkannya sambil berupaya melakukan lobby ke Provinsi dan pusat, katanya.


"Mudah-mudahan bisa ada kolaborasi pendanaan untuk mewujudkannya, pungkasnya.


Sebelumnya juga, dikatakan bahwa Butuh... IPA Lempa dengan sistem penjernihan cepat sebenarnya tidak cocok dengan kebutuhan PDAM Soppeng. 


"Pasalnya, ketika filternya rusak butuh dana milyaran untuk memperbaikinya, tandasnya. 


Kata Agus, Dari informasi yang didapatkan, dulu PDAM Soppeng mengusulkan sistem penjernihan lambat dengan menggunakan kolam kolam pengendapan, tapi yang datang sistem penjernihan cepat.


"Maklum proyek dari Pusat, kalau menolak proyeknya dialihkan ke daerah lain, akhirnya dengan terpaksa harus diterima, katanya.


"Saat ini untuk menjernihkan air dari sumber Lempa hanya mengandalkan zat kimia, kalau musim hujan dan banjir di hulu.


"Zat kimia ini tidak mampu berbuat banyak akibat tingkat kekeruhan air melewati ambang batas, terangnya.(**) 

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)